Dokter Reza Widianto Sujud, seorang dokter muda yang biasa menangani pasien ICU. Laki-laki yang pernah mesantren di Daarut Tauhid tahun 1990an ini adalah dokter ahli jantung yang pertama menangani dai kondang KH. Abdullah Gymnastiar ketika sedang sakit jantung. Di Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin tempatnya mengabdi tidak ada dokter yang ‘berani’ menangani Aa Gym. Mereka mundur satu per satu.
Dokter Reza biasa menangani pasien dengan kegawatan yang tinggi. Karena Aa Gym yang datang, maka Reza yang diminta dari pihak manajemen rumah sakit.
“Aa Gym mau datang. (para dokter) nggak ada yang mau, sama kamu saja,” kata Dokter Reza menirukan ucapan pihak manajemen.
Pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Dokter Reza terhadap Aa Gym baik-baik saja. Sudah tampak gejala-gejala bahkan muncul alergi. Ia beserta tim mengecek semua, darahnya bagus, lalu memutuskan untuk memantau lebih bagus lagi. Dan diputuskan agar Aa Gym dirawat saja di rumah sakit, pada malam Minggu. Jumat sebelumnya dicek jantungnya baik-baik saja,hanya kolesterol 225 kata dokter.
“Nyai, kaki abah sudah dingin, naik ke atas dinginnya. Kira-kira yang mau meninggal kayak gini. Maafin Abah,” kata Aa Gym pada istrinya yang di Jakarta.
“Waah, jangan sembarangan bicara!” kata istri, Aa Gym dimarahi.
Dokter Reza mengatakan indikasi Aa dirawat karena nyeri yang hebat. Ketika dalam kondisi itu, publik banyak yang tahu jadi tidak begitu banyak yang mengirimkan doa. Aa Gym diberi obat penahan rasa sakit. Dengan obat itu, Aa tidak terlihat sakit dan bisa tidur, sebab orang yang mengidap gejala seperti Aa Gym akan sulit tidur.
Sakitnya Aa Gym yang sangat membahayakan adalah pada nyerinya. Bukan nyeri biasa tapi nyeri sekali hingga menjalar kemana-mana. Tapi Dokter Reza mendapatkan berita dari data-data yang didapat,seharusnya tensi Aa Gym tidak sebegitu tensinya.
Tensi itu ada atas ada bawah. Tekanan darah yang terbaca 120/80 dikatakan sebagai tekanan darah yang normal dan sehat. Jika tekanan darah secara konsisten berada pada angka 140/90 atau lebih tinggi, maka bisa dikatakan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tensi kalau di atas 120, operasi ditunda. Ditakutkan pembuluh darah di dalam jantung itu pecah. Jika pecah, maka Aa Gym tidak bisa diselamatkan lagi.
Dokter Reza ketika harus menghentikan jantung, suhu harus ia turunkan dari 36 ke 35 jantung terlihat semakin pelan, 34 pelan dan di angka 33 jantung mau berhenti. Dokter Reza mendengar jantung seperti sudah mau berhenti. Seperti sedang jalan sudah mau dekat pintu. Dan jantung Aa Gym ada di angka 32. Dokter dilanda kerisauan, cemas, apakah ini saatnya Aa Gym (pergi)?
Kondisi seperti itu Aa Gym sendiri sudah merasa bahwa inilah saat hidupnya terakhir. Jantungnya sangat lemah. Ia pamitan, semua keluarga yang ada di situ menangis semua. Pemeriksaan terakhir suhunya diangka 32,7. Ia mengubah posisi badan dengan posisi sholat. Sholat yang paling khusyuk sepanjang sejarah. Daripada meninggal berbaring ia berusaha untuk duduk sholat. Ia minta jangan dipindahkan. Dan 32,7 adalah posisi jantung yang sangat rawan dan tidak mampu untuk duduk, tapi Aa Gym justru malah mampu.
Sebagai orang yang sering mengoperasi jantung, Dokter Reza sering melihat kasus seperti itu dan biasanya di angka 32 jarang ada yang selamat. Dari 10 orang yang ia periksa, yang selamat baru satu yakni Aa Gym.
“Yang betul itu?” Aa Gym kaget juga takjub dengan pernyataan Dokter. Pertanyaan itu disampaikan pasca Aa Gym sembuh dan sedang mengisi kajian. Masya Allah…
Posisi dari 32 hingga 37 butuh alat penghangat yang harganya ratusan juta. Ternyata kenaikan suhu itu terjadi tak lain karena sholat yang dikerjakan Aa Gym.
Sumber : http://bersamadakwah.net/
0 Response to "Ada Keajaiban Saat Jantung Aa Gym di Ambang Kematian, Kagetkan Dunia Kedokteran !"
Post a Comment