Reportase Terkini - Malaikat Jibril berkata, “Aku heran, bagaimana mungkin ada seseorang yang dapat tertidur begitu nyenyaknya, sedangkan mereka tahu bahwa neraka menunggu mereka. Dan aku heran, bagaimana mungkin ada orang yang dapat tidur, sedangkan mereka tahu bahwa surga menunggu mereka. Bagaimana mungkin kita bisa tidur, sedangkan ada pilihan untuk masuk neraka atau surga?”.
Dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhu pada suatu malam, istrinya berkata bahwa tiba-tiba dia gemetar seperti burung, dan kemudian dia mulai menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam itu. Dan istrinya berkata, “Ada apa denganmu?”
Dia berkata, “Aku ingat bahwa suatu hari, aku akan berdiri dan dimasukkan entah ke dalam surga atau neraka”.
Dan hal ini juga akan terjadi kepada setiap dari kita. Kita akan berdiri di hari kiamat. Maksudku, ketika kita membicarakan ini, hal ini seakan-akan sesuatu yang sangat jauh, sesuatu yang berada dalam dunia khayalan.
Tidak!! Besok harinya akan datang dan kita akan mengalaminya. Besok kita akan menghadapi surga atau neraka. Kita akan melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Kita harus bersiap. Dan inilah masa depan kita. Sekarang kita membicarakan tentang masa depan kita. Ini adalah masa depan kita semua. Ruh kita tercipta untuk keabadian. Ruh kita tidak tercipta hanya untuk waktu yang sementara.
Ada waktu ketika kita belum diciptakan. Tapi ketika ruh ini sudah diciptakan, ia akan hidup selamanya, ia akan terus ada selamanya. Tidak akan ada waktu dimana ruhmu hilang dari eksistensi. Ruhmu selalu ada. Ruhmu tercipta untuk keabadian. Ia akan hidup selamanya. Hidup yang abadi.
Tapi ini adalah tempat ujiannya dan setelahnya kita kan masuk surga atau neraka. Dan seseorang yang menyadari ini, mereka berusaha keras di dunia ini. Mereka bekerja keras di dunia ini, dan mereka berlomba-lomba menggapai akhirat.
Allah ta’ala berfirman, لِمِثْلِ هَٰذَا فَلْيَعْمَلِ الْعَامِلُونَ “Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha orang-orang yang bekerja”. (QS. Ash-Shaffat 37 : 61)
Allah ta’ala berfirman, خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ “Laknya dari kesturi. Dan untuk yang demikian itu, hendaknya orang berlomba-lomba”. (QS. Al-Muthaffifin 83 : 26)
Untuk itu, seseorang yang ingin berlomba haruslah berlomba. Inilah tempat kompetisinya, kita tidak seharusnya berlomba dalam ha-hal duniawi. Inilah tempat kompetisinya, kompetisi untuk akhirat.
Malaikat Jibril tidak paham, bagaimana mungkin ada sebagian orang yang mau menyerahkan surga, dan tidak peduli masuk neraka?
Sumber : Manjanik.com
0 Response to "Dua Orang ini Membuat Malaikat Jibril Terkejut Dan Terheran-Heran "
Post a Comment