Keajaiban dialami janin yang baru berusia 23 minggu yang dikandung oleh
Margaret Boemer. Janin yang baru seberat 0,5 kilogram itu harus
dikeluarkan dari rahim Margaret untuk menjalani operasi pengangkatan
tumor seberat tubuhnya.
Pada usia baru 23 minggu, janin ini dikeluarkan dari rahim Margaret
selama 20 menit, sehingga dokter bisa melakukan operasi penyelamatan
selama lima jam. Dokter kemudian menaruh kembali janin ini ke dalam
rahim ibunya.
Dan pada tanggal 6 Juni 2016, pada hari ke lima minggu ke 36, janin itu dilahirkan. Diberi nama Lynlee Boeme. Jadi, janin tersebut dua kali dikeluarkan dari rahim perempuan asal Lewisville, Texas, Amerika Serikat, itu.
Margaret mengaku tidak berpikir dua kali tentang menjalani operasi janin terbuka tersebut. “ Saya tahu kami melakukan ini untuk mencoba dan menyelamatkan hidupnya,” kata Margaret kepada People. “ Saya hanya bisa fokus pada operasi itu.’
Pada usia kehamilan 16 minggu, ibu dua anak perempuan itu menyadari bahwa selama USG rutin, calon bayinya mengalami teratoma sacrococcygeal, sejenis tumor yang berkembang di dasar tulang ekor. Kondisi langka ini hanya terjadi pada satu dari setiap 40.000 kehamilan.
Dilansir dari dream.co.id “ Ini adalah kejutan yang luar biasa bagi kami. Dan itu sangat menarik perhatian dokter yang menanganinya. Dia belum pernah melihat tumor yang begitu besar,” kata Margaret.
Setelah bertemu dengan para dokter di Texas Children’s Hospital di Houston, Margaret diberitahu operasi janin terbuka adalah satu-satunya pilihan. Operasi janin terbuka adalah intervensi bedah kompleks yang dilakukan untuk memperbaiki cacat lahir dalam rahim.
Margaret dipantau setiap dua minggu untuk mengetahui pertumbuhan tumor di tulang ekor putrinya. Dan pada 23 minggu kehamilan, Margaret diberitahu jantung Lynlee bermasalah dan mulai mengalami gagal jantung. Janin malang itu harus menjalani operasi.
“ Itu membuat saya sedikit panik dan gugup. Tapi saya tahu itu harus dilakukan untuk memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Para dokter kemudian membuat daftar risiko yang mungkin terjadi, mulai dari rahimnya bisa pecah, mengalami penggumpalan darah hingga bisa kehabisan darah. Operasi tersebut dipimpin oleh dua dokter ahli dari Texas Children’s Fetal Center, yaitu Dr Oluyinka Olutoye dan Dr Darrell Cass, yang keduanya adalah ahli bedah anak.
“ Saya bersedia menanggung semua risiko yang memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Setelah operasi rumit dan pemulihan yang sulit, Margaret mampu meneruskan kandungan terhadap Lynlee selama 12 minggu kemudian. Pada tanggal 6 Juni, pada minggu ke 36 dan lima hari, Lynlee lahir dengan berat 2,4 kg.
“ Dia mampu tumbuh dan berkembang, dan jantungnya punya waktu untuk sembuh,” katanya.
Ketika berumur 8 hari, Lynlee harus operasi lagi untuk menghilangkan sisa bagian dari tumornya. Sehingga dia harus tinggal selama 24 hari lagi di ruang NICU.
Kini, Lynlee telah tumbuh sehat. Makannya banyak dan terus memperlihatkan perkembangan yang bagus, kata Margaret. Keluarganya terus memantau kondisi tulang punggungnya dan tidak akan tahu sampai dia terlatih menggunakan toilet.
" Kami sangat kuat dan suami saya Jeff begitu hebat. Dia membawa anak-anak saya ke rumah sakit untuk mengunjungi saya setiap akhir pekan," katanya. " Kita semua bersama-sama sekarang dan sangat senang."
Pada usia kehamilan 16 minggu, ibu dua anak perempuan itu menyadari bahwa selama USG rutin, calon bayinya mengalami teratoma sacrococcygeal, sejenis tumor yang berkembang di dasar tulang ekor. Kondisi langka ini hanya terjadi pada satu dari setiap 40.000 kehamilan.
Dilansir dari dream.co.id “ Ini adalah kejutan yang luar biasa bagi kami. Dan itu sangat menarik perhatian dokter yang menanganinya. Dia belum pernah melihat tumor yang begitu besar,” kata Margaret.
Setelah bertemu dengan para dokter di Texas Children’s Hospital di Houston, Margaret diberitahu operasi janin terbuka adalah satu-satunya pilihan. Operasi janin terbuka adalah intervensi bedah kompleks yang dilakukan untuk memperbaiki cacat lahir dalam rahim.
Margaret dipantau setiap dua minggu untuk mengetahui pertumbuhan tumor di tulang ekor putrinya. Dan pada 23 minggu kehamilan, Margaret diberitahu jantung Lynlee bermasalah dan mulai mengalami gagal jantung. Janin malang itu harus menjalani operasi.
“ Itu membuat saya sedikit panik dan gugup. Tapi saya tahu itu harus dilakukan untuk memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Para dokter kemudian membuat daftar risiko yang mungkin terjadi, mulai dari rahimnya bisa pecah, mengalami penggumpalan darah hingga bisa kehabisan darah. Operasi tersebut dipimpin oleh dua dokter ahli dari Texas Children’s Fetal Center, yaitu Dr Oluyinka Olutoye dan Dr Darrell Cass, yang keduanya adalah ahli bedah anak.
“ Saya bersedia menanggung semua risiko yang memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Setelah operasi rumit dan pemulihan yang sulit, Margaret mampu meneruskan kandungan terhadap Lynlee selama 12 minggu kemudian. Pada tanggal 6 Juni, pada minggu ke 36 dan lima hari, Lynlee lahir dengan berat 2,4 kg.
“ Dia mampu tumbuh dan berkembang, dan jantungnya punya waktu untuk sembuh,” katanya.
Ketika berumur 8 hari, Lynlee harus operasi lagi untuk menghilangkan sisa bagian dari tumornya. Sehingga dia harus tinggal selama 24 hari lagi di ruang NICU.
Kini, Lynlee telah tumbuh sehat. Makannya banyak dan terus memperlihatkan perkembangan yang bagus, kata Margaret. Keluarganya terus memantau kondisi tulang punggungnya dan tidak akan tahu sampai dia terlatih menggunakan toilet.
" Kami sangat kuat dan suami saya Jeff begitu hebat. Dia membawa anak-anak saya ke rumah sakit untuk mengunjungi saya setiap akhir pekan," katanya. " Kita semua bersama-sama sekarang dan sangat senang."
Dan pada tanggal 6 Juni 2016, pada hari ke lima minggu ke 36, janin itu dilahirkan. Diberi nama Lynlee Boeme. Jadi, janin tersebut dua kali dikeluarkan dari rahim perempuan asal Lewisville, Texas, Amerika Serikat, itu.
Margaret mengaku tidak berpikir dua kali tentang menjalani operasi janin terbuka tersebut. “ Saya tahu kami melakukan ini untuk mencoba dan menyelamatkan hidupnya,” kata Margaret kepada People. “ Saya hanya bisa fokus pada operasi itu.’
Gagal Jantung
Pada usia kehamilan 16 minggu, ibu dua anak perempuan itu menyadari bahwa selama USG rutin, calon bayinya mengalami teratoma sacrococcygeal, sejenis tumor yang berkembang di dasar tulang ekor. Kondisi langka ini hanya terjadi pada satu dari setiap 40.000 kehamilan.
Dilansir dari dream.co.id “ Ini adalah kejutan yang luar biasa bagi kami. Dan itu sangat menarik perhatian dokter yang menanganinya. Dia belum pernah melihat tumor yang begitu besar,” kata Margaret.
Setelah bertemu dengan para dokter di Texas Children’s Hospital di Houston, Margaret diberitahu operasi janin terbuka adalah satu-satunya pilihan. Operasi janin terbuka adalah intervensi bedah kompleks yang dilakukan untuk memperbaiki cacat lahir dalam rahim.
Margaret dipantau setiap dua minggu untuk mengetahui pertumbuhan tumor di tulang ekor putrinya. Dan pada 23 minggu kehamilan, Margaret diberitahu jantung Lynlee bermasalah dan mulai mengalami gagal jantung. Janin malang itu harus menjalani operasi.
“ Itu membuat saya sedikit panik dan gugup. Tapi saya tahu itu harus dilakukan untuk memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Operasi Rumit hingga Kelahiran
Para dokter kemudian membuat daftar risiko yang mungkin terjadi, mulai dari rahimnya bisa pecah, mengalami penggumpalan darah hingga bisa kehabisan darah. Operasi tersebut dipimpin oleh dua dokter ahli dari Texas Children’s Fetal Center, yaitu Dr Oluyinka Olutoye dan Dr Darrell Cass, yang keduanya adalah ahli bedah anak.
“ Saya bersedia menanggung semua risiko yang memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Setelah operasi rumit dan pemulihan yang sulit, Margaret mampu meneruskan kandungan terhadap Lynlee selama 12 minggu kemudian. Pada tanggal 6 Juni, pada minggu ke 36 dan lima hari, Lynlee lahir dengan berat 2,4 kg.
“ Dia mampu tumbuh dan berkembang, dan jantungnya punya waktu untuk sembuh,” katanya.
Dioperasi Setelah Lahir
Ketika berumur 8 hari, Lynlee harus operasi lagi untuk menghilangkan sisa bagian dari tumornya. Sehingga dia harus tinggal selama 24 hari lagi di ruang NICU.
Kini, Lynlee telah tumbuh sehat. Makannya banyak dan terus memperlihatkan perkembangan yang bagus, kata Margaret. Keluarganya terus memantau kondisi tulang punggungnya dan tidak akan tahu sampai dia terlatih menggunakan toilet.
" Kami sangat kuat dan suami saya Jeff begitu hebat. Dia membawa anak-anak saya ke rumah sakit untuk mengunjungi saya setiap akhir pekan," katanya. " Kita semua bersama-sama sekarang dan sangat senang."
Gagal Jantung
Pada usia kehamilan 16 minggu, ibu dua anak perempuan itu menyadari bahwa selama USG rutin, calon bayinya mengalami teratoma sacrococcygeal, sejenis tumor yang berkembang di dasar tulang ekor. Kondisi langka ini hanya terjadi pada satu dari setiap 40.000 kehamilan.
Dilansir dari dream.co.id “ Ini adalah kejutan yang luar biasa bagi kami. Dan itu sangat menarik perhatian dokter yang menanganinya. Dia belum pernah melihat tumor yang begitu besar,” kata Margaret.
Setelah bertemu dengan para dokter di Texas Children’s Hospital di Houston, Margaret diberitahu operasi janin terbuka adalah satu-satunya pilihan. Operasi janin terbuka adalah intervensi bedah kompleks yang dilakukan untuk memperbaiki cacat lahir dalam rahim.
Margaret dipantau setiap dua minggu untuk mengetahui pertumbuhan tumor di tulang ekor putrinya. Dan pada 23 minggu kehamilan, Margaret diberitahu jantung Lynlee bermasalah dan mulai mengalami gagal jantung. Janin malang itu harus menjalani operasi.
“ Itu membuat saya sedikit panik dan gugup. Tapi saya tahu itu harus dilakukan untuk memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Operasi Rumit hingga Kelahiran
Para dokter kemudian membuat daftar risiko yang mungkin terjadi, mulai dari rahimnya bisa pecah, mengalami penggumpalan darah hingga bisa kehabisan darah. Operasi tersebut dipimpin oleh dua dokter ahli dari Texas Children’s Fetal Center, yaitu Dr Oluyinka Olutoye dan Dr Darrell Cass, yang keduanya adalah ahli bedah anak.
“ Saya bersedia menanggung semua risiko yang memberinya kesempatan hidup,” kata Margaret.
Setelah operasi rumit dan pemulihan yang sulit, Margaret mampu meneruskan kandungan terhadap Lynlee selama 12 minggu kemudian. Pada tanggal 6 Juni, pada minggu ke 36 dan lima hari, Lynlee lahir dengan berat 2,4 kg.
“ Dia mampu tumbuh dan berkembang, dan jantungnya punya waktu untuk sembuh,” katanya.
Dioperasi Setelah Lahir
Ketika berumur 8 hari, Lynlee harus operasi lagi untuk menghilangkan sisa bagian dari tumornya. Sehingga dia harus tinggal selama 24 hari lagi di ruang NICU.
Kini, Lynlee telah tumbuh sehat. Makannya banyak dan terus memperlihatkan perkembangan yang bagus, kata Margaret. Keluarganya terus memantau kondisi tulang punggungnya dan tidak akan tahu sampai dia terlatih menggunakan toilet.
" Kami sangat kuat dan suami saya Jeff begitu hebat. Dia membawa anak-anak saya ke rumah sakit untuk mengunjungi saya setiap akhir pekan," katanya. " Kita semua bersama-sama sekarang dan sangat senang."
Sumber : wajibbaca.com
0 Response to "Subhanallah !!! Bagaimana Bisa terjadi Bayi Ini Dilahirkan 2 Kali?"
Post a Comment