Ada yang lain dirasakan oleh suami ketika istri baru saja melahirkan.
Lewat 7 hari, mungkin tidaklah mengapa. Tapi memasuki hari ke-10 dan
seterusnya, biasanya para suami mulai menunggu-nunggu kapan lagi waktu
yang tepat untuk bermesraan dengan sang istri.
Orang-orang Timur biasanya memberikan waktu 100 hari sebagai masa nifas
setelah melahirkan. Secara syariah, jima antara suami dan istri yang
baru saja melahirkan boleh dilakukan ketika sudah tidak ada lagi darah
yang keluar. Lamanya bervariasi, ada yang 25 hari, sampai 40 hari,
berbeda-beda.
Bagi para suami, harus dipahami bahwa selepas bersalin, istri biasanya akan mengalami hal-hal berikut:
• Trauma dengan proses kelahiran – Bayi yang keluar menyebabkan bagian
pribadi istri luka. Apatah lagi, jika melakukan episiotomi dan dijahit.
Luka ini membutuhkan waktu hingga berminggu-minggu untuk sembuh
sepenuhnya.
• Perubahan hormon dan emosi – Kelahiran anak akan membawa perubahan
yang besar dalam hidup. Mengurus anak sedikit banyak akan membawa
tekanan emosi kepada istri. Ditambah lagi dengan perubahan hormon yang
akan memengaruhi emosi dan keinginan jima sang istri.
• Perubahan fisik- Jarang wanita lepas bersalin merasa menarik lagi
karena bentuk fisik yang mengalami perubahan, seperti tubuh yang makin
berisi, kulit perut merekah dan badan berjerawat. Istri merasakan
dirinya tidak menarik lagi.
Jadi, adalah penting untuk pasangan suami isteri peka dan bersedia untuk
menghadapi masalah jima yang akan timbul 6 bulan pertama selepas
kelahiran anak. Kesabaran yang tinggi merupakan dorongan yang amat
penting dari suami, karena biasanya sang istri juga sangat butuh
perhatian dan bantuan dalam fase seperti ini.
0 Response to "Suami Perhatikan 3 Hal ini! Kalau Istri Habis Melahirkan"
Post a Comment