
Pernahkah Anda mengabadikan foto diri Anda sendiri dengan menggunakan entah itu camcorder, kamera poket atau juga perangkat mobile? Apabila sering, menurut penelitian, hal tersebut adalah salah satu ciri orang yang tidak percaya diri.
Menurut sejarah, mengabadikan diri sendiri dengan perangkat elektronik atau dalam bahasa Inggris dinamakan self-portrait atau disingkat selfie dilakukan pertama kalo oleh seseorang bernama Robert Cornelius pada tahun 1839.
Ketika era kamera polaroid sedang menjadi salah satu tren di tahun 70an, seorang bernama Andy Warhol juga pernah melakukan selfie dan hal tersebut tercatat sebagai selfie kedua dalam sejarah.
APA (American Psychiatric Association) menerangkan ttg penyakit jiwa selfie (selfitis) ttd dari 3 tingkat:
Borderline selfitis: melakukan foto sendiri (selfie) setidaknya 3 kali sehari tapi tidak melakukan posting pada media sosial.

Chronic selfitis: selalu terdorong untuk melakukan foto sendiri (selfie) setiap saat dan memposting foto itu lebih dari 6 kali sehari
Sebagaimana di laporkan oleh APA (american psychiatric association) sampai saat ini belum ada obat untuk mengatasi kelainan ini, di pertimbangkan kemungkinan untuk melakukan CBT (cognitive behavioral therapy).
Terlepas dari pendapat para ahli atau orang-orang yang sering melakukan selfie, bagaimana pendapat Anda dari fenomena selfie ini?
0 Response to "Ternyata oh ternyata, ‘selfie’ itu gangguan mental"
Post a Comment