Astaghfirullah, Dua Pria ini Di Larang Masuk Pesawat Karena Berbicara Bahasa Arab

NEW YORK – Maher Khalil dan Anas Ayyad, dilarang masuk pesawat saat akan terbang dari Chicago menuju Philadelphia minggu ini. Keduanya mendapat perlakuan tersebut setelah dilaporkan seorang penumpang mendengar mereka bicara dalam bahasa Arab.

Ketakutan penumpang Pesawat Southwest Airlines tersebut mencerminkan bahwa teror Paris masih menyisakan dampak paranoid atau Islamophobia di benak sejumlah orang.



Mau tak mau, kedua pria yang ternyata berkewarganegaraan Palestina itu mengikuti petugas bandara masuk ke ruang interogasi. Mereka akhirnya dilepaskan pada Rabu 18 November 2015, mengambil penerbangan malam dengan pesawat lain.

Di dalam pesawat Southwest Airlines, kecurigaan serupa berlanjut. Beberapa penumpang kembali meminta kedua sahabat berusia 20-an tahun itu untuk membuka kotak putih yang dibawa Khalil. Ketika dibuka, isinya hanya baklava, makanan pencuci mulut khas Timur Tengah.

“Jadi saya bagi-bagikan baklava saya kepada mereka,” tutur Khalil kepada NBC Television, seperti dikutip dari Straitstimes, Sabtu (21/11/2015).


Insiden yang sama dilaporkan juga terjadi pada penerbangan dalam negeri lainnya di Bandara Midway Chicago. Enam orang pria asal Timur Tengah disalahpahami penumpang yang curiga ketika salah satu di antaranya ingin bertukar tempat duduk.

Di Florida pada Kamis 19 November 2015, pesawat Spirit Airlines yang sedang dalam perjalanan menuju Minneapolis terpaksa memutar balik ke Bandara Lauderdale akibat seorang perempuan muda mendengar penumpang di sebelahnya membicarakan soal meledakkan pesawat.

Ketika mendarat, Yaniv Abotbul, seorang warga negara kelahiran AS yang dibesarkan di Israel diinterogasi petugas keamanan bandara selama lima jam.

“Berdasarkan hasil wawancara mendalam kepada Yaniv, kami tidak menemukan ancaman serius untuk meledakkan pesawat seperti yang dilaporkan. Insiden ini murni hanya kesalahpahaman dari saksi mata,” ujar polisi setempat kepada Sun Sentinel.

Akibat interogasi itu, pengacara Yaniv menuntut pihak penerbangan, otoritas bandara dan saksi meminta maaf kepada kliennya.

Menanggapi berbagai kejadian tak menyenangkan yang terjadi dalam penerbangan dalam negeri di AS, Dewan Hubungan Amerika-Islam berkomentar individu-individu yang ditahan telah dicap secara rasis oleh pengadu.

“Para penumpang itu (yang dicap ISIS) pastinya terganggu. Mereka dibiarkan menerima penghinaan dan pertanyaan-pertanyaan yang menuduh tanpa dasar. Semata karena etnis mereka dianggap menyulut perasaan tak aman bagi penumpang lain,” kata juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam tersebut. OKZ


Sumber  : Atjehcyber

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Astaghfirullah, Dua Pria ini Di Larang Masuk Pesawat Karena Berbicara Bahasa Arab"

Post a Comment