POJOKSATU.id, BOGOR-Bentuk narkoba di Indonesia terus berkamuflase. Belum beres dengan temuan jenis baru narkotika berbentuk tablet dengan kertas potongan kecil berukuran 0,6-0,7 cm, kini giliran kue brownies dan cokelat dengan ekstrak ganja mencuat ke publik.
“Ini perwujudan narkotika baru. Narkotika telah berubah bentuk, tidak lagi berwujud kristal. Penyamaran menjadi berbahaya. Berbentuk kue dan kertas,” ujar Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Fauzi Elhakim, di kantor BNN, Jakarta, kemarin.
Dedi menjelaskan, dari 354 narkotika jenis baru atau new psychoavtive substances yang ada di dunia, 35 jenis beredar di Indonesia. Ini merupakan modus operandi baru. Peredaran narkoba kertas CC4 terungkap setelah Direktorat Narkoba Mabes Polri menggeledah LP Cipinang pada Kamis malam, 9 April 2015.
Penggeledahan itu dilakukan untuk membongkar jaringan narkoba yang diduga dikendalikan terpidana mati, Freddy Budiman. Di LP Cipinang, petugas menyita 120 lembar atau 2.000 buah CC4.
Beres itu, giliran BNN mengungkap kelompok penjual kue brownies dan cokelat yang mengandung ganja. Si penjual, IR (38) mengaku sudah berjualan kue dan cokelat ganja itu sejak enam bulan. Jajanan haram tersebut lantas dikemas dalam kotak kecil seukuran kemasan kue. Tiap kotak berisi 20 butir cokelat atau potongan brownies. “Sekotak dijual dengan harga Rp200 ribu,” kata Dedi.
Strategi pemasaran yang digunakan sindikat ini yakni berjualan lewat internet, yakni via situs www.tokohemp.com. Di laman tersebut juga tercantum nomor telepon IR. Dengan demikian, calon pembeli tak perlu repot keluar rumah. Karena pemesanan cukup lewat telepon atau SMS. “Mereka mengambil ganja dari Jambi,” jelas Dedi.
Adapun target konsumen jaringan ini adalah pelajar, mahasiswa, dan pecandu ganja di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. “Konsumen brownies ganja, ini adalah mereka yang sudah mengetahui kandungan jajanan tersebut,” tandasnya.
Sejatinya, siasat kamuflase narkoba yang dijalankan para sindikat bukanlah strategi baru. Pada medio 2010 dan 2013, BNN menemukan peredaran kopi yang dicampur narkoba di mayoritas diskotek-diskotek Jakarta. Kopi dalam bentuk sachet itu mengandung zat kentamin yang efeknya sama dengan penggunaan obat-obatan lainnya. Konsumen yang meminum kopi tersebut berperilaku tidak wajar, bicaranya kacau, daya ingatan menurun, dan berhalusinasi.
Lebih ke belakang lagi, tepatnya pada 1990-an, publik dikejutkan dengan keberadaan pulpen narkoba. Pulpen ini mudah dikenali karena baunya yang tajam. Hasil temuan BNN, pulpen itu mengandung zat amphetamin yang merupakan bahan dasar pembuatan sabu-sabu. Sebelumnya, narkoba jenis Lysergic acid diethylamide (LSD) sempat menipu publik dengan rupa mirip permen.
Kepala BNN Kabupaten Bogor, Nugraha Setia Budhi menambahkan, Bogor menempati peringkat kedua pengguna narkoba tertinggi di Jawa Barat pada 2014. Jumlah pengguna dan pengedar narkoba di Bogor tahun lalu sebanyak 150.000 orang.
“Peringkat pertama diduduki Bandung. Jenisnya macam-macam, ada sabu, ekstasi dan ganja. Untuk narkoba jenis CC4 dan brownies yang dicampur ganja belum ada temuan,” bebernya.
Sementara itu, masifnya peredaran narkoba sejalan dengan banyaknya kasus narkoba yang mendominasi persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Bogor. Humas PN Bogor Paul Marpaung mengatakan, sepanjang 2014 kasus yang mendominasi persidangan di PN adalah kasus narkoba sekitar 70-80 persen. Disusul kasus penipuan dan penggelapan sekitar 10-15 persen. Sisanya, kasus-kasus lainnya seperti pencurian dan perampokan.
“Umumnya kasus narkoba yang masuk persidangan adalah jenis sabu dan ganja. Dan, umumnya, terdakwanya adalah para pemakai bukan pengecer atau bandarnya,” jelasnya.(ind/c)
0 Response to "Brownies Ganja Dijual Online"
Post a Comment